Pendidikan

Gathering Penerima Beasiswa: Menemukan Penjenamaan Pribadi

Sebagai lembaga pemberi beasiswa, memberikan asupan tambahan berupa pengetahuan yang relevan bagi pengembangan diri para penerima beasiswa adalah keharusan. Hal ini yang berlangsung di Auditorium Smartfren, Jakarta Pusat, Rabu (7/8/2024) saat Eka Tjipta Foundation (ETF) menggelar Gathering Penerima Beasiswa bertajuk ‘Discover Your Unique Brand’ bagi 130 orang mahasiswa jenjang strata satu dan pendidikan profesi ners. Selain hadir langsung di lokasi, sebagian dari mereka bergabung melalui secara daring melalui aplikasi.

“Berbicara mengenai unique brand, Eka Tjipta Widjaja memiliki brand sebagai orang yang berintegeritas dan pantang menyerah, hal tersebut yang menjadi modal dirinya untuk menjadi pengusaha sukses. Pak Eka memulai usahanya sejak duduk di bangku sekolah dasar dengan berjualan biskuit, gula-gula, tepung, hingga kopra. Dalam menjalankan usahanya, meski sempat berkali-kali jatuh, namun karena sikap pantang menyerah, jujur, ulet, dan berintegeritas dirinya selalu bangkit, bahkan menjadikan Sinar Mas sebesar sekarang,” demikian Kepala Departemen Pendidikan, Agustina Tutik memberikan ilustrasi dalam sambutannya. Selain mengapresiasi para peserta yang berbekal prestasi akademik istimewa sebagai prasyarat mendapatkan beasiswa, dirinya juga mengharapkan filosofi hidup pendiri Sinar Mas, Eka Tjipta Widjaja dapat menjadi inspirasi para peserta membentuk unique brand masing-masing.

Di tempat yang sama, HR Corp Director Eka Hospital, Sugianto Pandia menyampaikan bahwa setiap orang memiliki brand yang melekat seumur hidup, “Kita sendirilah yang menciptakannya, membentuknya sebagaimana kita inginkan. Masing-masing dari kita dapat berkembang dari bagaimana orang menilai brand kita tadi,” Selain itu, Sugianto juga mengharapkan para penerima beasiswa untuk memiliki sikap yang tangguh dan resilience terhadap perubahan yang terjadi agar tidak sampai terlindas oleh perubahan zaman. “Satu hal yang penting di zaman sekarang adalah tak lupa belajar dari generasi sebelumnya, bahwa di dunia, roda kehidupan lebih sering berada di bawah daripada di atas. Karenanya kita harus melatih diri untuk menjadi semakin kuat, jangan sampai menyerah pada keadaan. Teman-teman harus mampu menyesuaikan diri, serta harus mau terus belajar,” ujarnya filosofis.

Pemateri pertama yang tampil adalah Stefanus Budikristanto Head of Learning Development Eka Hospital yang menyampaikan jika personal branding penjenamaan pribadi adalah proses untuk mengenali dan mengomunikasikan keunikan diri sendiri, termasuk nilai, keterampilan, dan kepribadian yang membedakan seseorang dari yang lain. Dengan personal brand yang jelas dan konsisten, para mahasiswa menurutnya dapat membangun reputasi yang kuat dan positif kepada orang-orang di sekitarnya. “Teman-teman harus ingat bahwa apa yang dikomunikasikan dan tampilkan meningglkan kesan pada orang lain, yang mengukur reputasi teman-teman. Impresi positif itu yang ingin kita tinggalkan ke pihak lain, termasuk recruiter.” Sementara Talent Mobility Head Sinar Mas Mining, Grace Marsinta hadir membagikan kiat bagaimana menyusun daftar riwayat hidup atau CV yang mampu menarik perhatian recruiter. “CV merupakan gambaran keunikan kita, sehingga apa yang dimasukan ke sana harus dibuat secara benar, kita kuasai dan dapat dipertanggung jawabkan. Sehingga saat recruiter bertanya, kita dapat menjawabnya.”

Dengan niatan memberikan perspektif bagaimana para mahasiwa membangun personal branding sekaligus menunjukkannya keunggulan komparatifnya kepada pihak lain, ETF turut berharap agar filosofi hidup Eka Tjipta Widjaja yaitu jujur, ulet, rajin, berintegritas, hemat dan tekun juga dapat mereka internalisasi. “Gathering memberikan banyak manfaat terutama dalam pembahasan personal branding yang mana memberi manfaat bagaimana kita bisa menonjolkan diri kita di banding orang lain, kemudian membantu saya mengetahui bagaimana membuat cv yang lebih baik,” kata Gracia Chandra Setyowati dari STIK Bethesda Yakkum setelah gathering usai. Senada, rekannya Vishka Ruth Dameria dari STIK Boromeus menyatakan mendapatkan pengetahuan baru. “Lebih memahami mengenai personal branding sehingga saya termotivasi untuk membentuk kepribadian yang lebih baik lagi serta mendapatkan manfaat mengenai cara menyusun CV yang baik,” ujarnya.

Dalam riung yang biasa digelar setiap tahun ini, para penerima beasiswa yang hadir berasal dari sivitas akademika mitra ETF, yakni Institut Teknologi dan Sains Bandung, STIK St. Carolus, STIK William Booth, STIK Stella Maris, STIK Boromeus, STIK Bethesda Yakkum, STIK Vincentius A Paulo, STIK Pertamedika, Universitas Binawan, Universitas Nasional, Universitas Respati Indonesia, Tanri Abeng University.

Penulis: Ikrar C. Pratama, Jaka Anindita