Pendidikan

Gathering Penerima Beasiswa: Berbagi Seputar Mengelola Stres di Tengah Perkuliahan

Seberapa menganiayanya tekanan batin yang dirasakan mahasiswa dalam kehidupan perkuliahan mereka, serta bagaimana cara mengenali kemudian menanganinya, menjadi bahasan oleh 180 orang mahasiswa, Senin (8/5/2023) di Java Ballroom Hotel Millennium, Jakarta Pusat. Eka Tjipta Foundation (ETF) yang memberikan mereka beasiswa Strata 1, berupaya agar para sosok muda ini sukses dalam studinya, termasuk dengan mampu mengelola stres. Bentuk yang dipilih adalah menggelar ajang tahunan Gathering Penerima Beasiswa kali ini dengan tajuk ‘Belajar Mengelola Stres untuk Sukses di Kampus’

“Eka Tjipta Widjaja hanya lulusan sekolah dasar, Ia tidak melanjutkan pendidikan ke tingkat selanjutnya karena harus membanting tulang membantu usaha keluarga dengan berjualan gula-gula dan tepung dari satu tempat ke tempat lainnya. Namun, karena sikap pantang menyerah, jujur, ulet, dan berintegeritas akhirnya beliau dapat sukses dalam usahanya,” demikian Ketua Umum ETF, Hong Tjhin dalam sambutannya. Selain mengapresiasi para peserta yang berbekal prestasi akademik istimewa sebagai prasyarat mendapatkan beasiswa, dirinya juga mengharapkan mereka memiliki sikap ulet, pantang menyerah, jujur dan berintegritas seperti
halnya Pak Eka dulu.

ETF berharap para penerima beasiswa mampu melakukan manajemen stres yang baik sebagai landasan keberhasilan studi mereka. Stres bisa melanda semua kalangan, termasuk pelajar. Dalam menghadapi kondisi dunia yang cepat berubah dan semakin kompleks, generasi muda dituntut untuk dapat beradaptasi cepat, sekaligus tepat agar tidak tertinggal dan memiliki daya
saing dalam dunia global. Di sini stres berpotensi hadir. “Setiap orang membutuhkan kemampuan manajemen stres yang baik. Dengan manajemen stres yang baik, fisik serta psikologis mahasiswa akan lebih sehat dengan imun tubuh tinggi sehingga mampu bersaing, hingga ke kancah global,” kata Kepala Divisi Pendidikan ETF, Kepala Divisi Pendidikan ETF.
Sebagaimana pemateri dari STIK Sint Carolus, Ns. Yunita A. Hardayati menyampaikan. Menurutnya siswa kerap terbebani oleh tugas dan tanggung jawab sebagai pelajar (akademik) yang menuntut mereka mampu menyelesaikan tugas dan mendapatkan nilai yang baik, ditambah tekanan lain seperti kondisi kesehatan, ekonomi dan pengaruh teman sebaya, terlebih sebagian harus berada jauh dari keluarga, di tengah lingkungan pergaulan yang baru.
Semua tadi bisa mempengaruhi performa para mahasiswa. “Manajemen stres adalah mengontrol stres dengan mengidentifikasi permasalahan dan aplikasi berbagai cara terapeutik yang dapat mengubah sumber atau pengalaman stres. Misalkan dengan mengelola waktu dan memprioritaskan tugas, memodifikasi respon dengan cara melakukan relaksasi atau meningkatkan ketahanan kesehatan jiwa serta psikososial dengan membangun relasi, emosi dan perilaku positif,” ujarnya mengingatkan.

Sementara psikolog dari lembaga konsultasi Welas Asih, Fitriana Ega Rachmawati, mengajak semua yang hadir untuk mengedepankan harmoni. Untuk mencapai kesuksesan dirinya menyarankan para penerima beasiswa terlebih dulu mampu mengenali dirinya, mengidentifikasi kekuatan dan kekurangan dalam diri masing-masing. Sebelum kemudian melakukan pengembangan diri, memanfaatkan kelebihan yang dimiliki berikut mengubah kelemahan menjadi kekuatan.
Bergabung secara virtual, HR Director Eka Hospital, Steven Andri mengapresiasi para penerima beasiswa, khsususnya yang berasal dari profesi ners yang nantinya dan setelah lulus akan menjadi tenaga medis. Dirinya berharap untuk menjadi tenaga medis profesional dan berkarir di Eka Hospital, para siswa dapat memanfaatkan kesempatan dengan baik. “Harapan kami, Anda dapat benar-benar memanfaatkan waktu yang ada, sumber daya yang ada, serta kesempatan belajar untuk menjadi mahasiswa berkualitas dan tenaga medis profesional di masa mendatang. Saya sangat excited menantikan kehadiran Anda untuk menjadi bagian dari kemajuan dan perkembangan Eka Hospital Group.”
Gathering melibatkan para mahasiswa penerima beasiswa jenjang Strata 1 dan profesi berikut para perwakilan sivitas akademiki yang menjadi mitra ETF dari Universitas Indonesia, Tanri Abeng University, Institut Teknik Sain Bandung, STIK Sint Carolus, STIK Pertamedika, Universitas Binawan, Universitas Nasional, Universitas Respati Indonesia. Acara tahunan ini bertujuan
menjalin silaturahmi antar sesama penerima beasiswa berikut membekali mereka dengan pengetahuan yang relevan dengan kondisi saat ini guna meningkatkan softskill pengembangan diri bagi mereka. Terkini, ETF telah memberikan lebih dari 3.500 beasiswa untuk jenjang S1 hingga S3, di mana 2.500 siswa di antaranya telah berhasil lulus.